About me

Tuesday, November 24, 2009

TEKNIK SIPIL VS TEKNIK ARSITEK,ELEKTRO DAN MESIN

Makassar (ANTARA News) - Mahasiswa jurusan Teknik Sipil dan Teknik Mesin terlibat tawuran di halaman gedung kampus perkuliahan Fakultas Teknik (FT) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Kamis.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, perkelahian massal terjadi sekitar pukul 14.00 WITA setelah salah satu mahasiswa Teknik Mesin, Jamil Mappanyompa diparangi bagian pergelangan tangan kirinya di dalam ruangan kuliah.

Tak lama, rasa solidaritas mahasiswa Teknik mesin untuk membalas, sehingga menyulut aksi penyerangan balik kepada mahasiswa Sipil.

Aksi tawuran di depan ruangan kuliah pun tak terhindari, namun tidak berlangsung lama karena salah satu mahasiswa Sipil, Bambang terkena parang di kepalanya.

Kemudian disusul dengan aksi kejar-kejaran dengan berbagai senjata tajam dan senjata rakitan oleh belasan mahasiswa dari dua kelompok di area gedung perkuliahan FT.

Mereka saling kejar dari lantai tiga gedung perkuliahan FT hingga halaman dan menuju luar kampus. Perkelahian massal yang juga diwarnai aksi saling lempar batu ini menyebabkan kaca-kaca jendela disekitar gedung pecah.

Tawuran ini terhenti setelah satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) Polisi dikerahkan untuk mengamankan perkelahian yang juga sudah terjadi sejak tahun 1990-an.

Menurut beberapa mahasiswa, aksi tawuran ini diduga dipicu oleh kiriman pesan singkat (SMS) dari mahasiswa sipil yang isinya dianggap teror bagi mahasiswa Mesin.

Kemudian dua korban, Jamil dan Bambang dirawat intensif di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina di depan kampus UMI Makassar.

Setelah perkelahian, polisi dari jajaran Polresta Makassar Timur kemudian menyisir dan menggeledah ruang-ruangan perkuliahan FT dan berhasil menemukan puluhan parang di ruangan jurusan sipil.

Parang yang disatukan dalam karung ini kemudian diamankan ke Makopolresta Makassar Timur sebagai barang bukti, bersama dua orang mahasiswa Sipil, Suwandi dan Ulli yang tertangkap tangan membawa senjata tajam, badik dan parang

Kepala Polresta Makassar Timur, AKBP Mansyur, mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Rektor UMI untuk mengamankan kampus tersebut.

Polisi juga masih berjaga-jaga di dalam kampus untuk mengantisipasi perang susulan. Polisi juga memeriksa barang bawaan mahasiswa, baik yang keluar kampus maupun masuk di pintu gerbang.

Sesuai instruksi Rektor, perkuliahan FT di liburkan, sedangkan fakultas yang lain tetap menjalankan perkuliahan seperti biasa.

Lagi-lagi bentrok. Itulah yang terjadi di antara sesama mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Kali ini melibatkan mahasiswa dari Jurusan Teknik Mesin melawan Jurusan Teknis Sipil.

Aksi memalukan itu terjadi di kampus UMI II, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (19/11/2009).

Para intelektual muda ini tak hanya sekadar baku hantam. Mereka juga main lempar batu dan benda keras lainnya. Bahkan senjata tajam pun ikut dihunus. Alhasil, para mahasiswa itu tak ubahnya kaum berandalan.

Tak jelas apa penyebab kedua kelompok mahasiswa tersebut tawuran. Namun berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, mahasiswa teknik mesin tiba-tiba diserang mahasiswa teknik sipil saat sedang kuliah. Akibat serangan mendadak itu, satu orang mahasiswa teknik mesin luka terkena sabetan senjata tajam.

Demikian pula dengan satu orang mahasiswa teknik sipil yang terkena senjata tajam di bagian kepala. Selanjutnya perang terbuka pun terjadi. Kedua kelompok saling kejar di dalam kampus

"Mereka lari sambil membawa parang. Kami langsung menghindar dan mencari tempat yang aman, kami tak mau terlibat dengan mereka," pungkas Yones.

Tak lama berselang, puluhan anggota Polres Makassar Timur tiba di lokasi kejadian. Aparat yang dipimpin Wakapolres Makassar Timur, Kompol Muh Ridwan, langsung menghalau para mahasiswa. Mereka juga melakukan penyisiran dan menyita belasan senjata tajam